Selama bersekolah, mungkin Anda familiar dengan bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling adalah upaya membantu individu oleh konselor. Tujuannya adalah mengoptimalkan kemampuan dalam diri seseorang, sekaligus membantu memahami lingkungan.
Sejak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga perkuliahan, terdapat guru khusus yang memberikan bimbingan dan konseling. Umumnya, guru tersebut mendampingi dan membimbing siswa.
Tujuannya adalah membantu siswa mengetahui dan mengatasi hambatan yang dihadapi sebagai individu, maupun dalam kegiatan akademis. Kemudian, siswa juga terbantu untuk mengenal dan mengasah kompetensi serta minat bakat.
Maka itu, biasanya guru bimbingan dan konseling membantu mengarahkan siswa ketika menyusun rencana studi. Di samping itu, guru bimbingan dan konseling juga yang membantu penyelesaian masalah antarsiswa.
Selain guru bimbingan dan konseling, sebenarnya bidang ini terbuka ke berbagai profesi: konselor pendidikan, konselor kesehatan mental, staf human resources development (HRD), pekerja sosial, mediator keluarga, wirausaha, dan hipnoterapis.
Umumnya, orang-orang yang bekerja di bidang jurusan bimbingan dan konseling merupakan lulusan psikologi.
Padahal, terdapat jurusan bimbingan dan konseling, yang dapat menjadi salah satu pilihan bagi siswa, untuk meneruskan jenjang pendidikan. Bahkan, tidak hanya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga dapat meneruskan pendidikan di jurusan ini.
Bentara Campus merupakan salah satu politeknik swasta, yang memiliki program studi Bimbingan dan Konseling pada tingkat Diploma 3 (D3). Lewat program studi ini, mahasiswa akan dididik sebagai calon konselor profesional, yang dapat melayani kebutuhan murid—baik di dalam maupun luar lingkungan institusi formal dan non-formal.
Sebagai calon konselor, mahasiswa akan dibimbing untuk membantu perkembangan karakter siswa secara akademis, non-akademis, pertumbuhan emosional, mental, dan sosial. Selain itu, mahasiswa akan dibekali untuk belajar menyelesaikan permasalahan murid, serta melakukan konseling dengan orang tua dan keluarga.
Perbedaannya dengan jurusan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi lain, di Bentara Campus cenderung berkaitan dengan pendidikan inklusi. Misalnya cara menangani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah, dan menyalurkan kemampuan mereka.
Kemudian, jurusan bimbingan dan konseling di Bentara Campus juga mengajarkan terapi bermain kepada mahasiswa. Hal ini menjadi metode pembelajaran praktik, salah satunya dengan metode kreatif yang memanfaatkan seni dalam konseling.
Perlu diketahui, perguruan tinggi lainnya belum tentu mengajarkan metode tersebut. Ini dikarenakan masih mengutamakan konseling konvensional, berupa penilaian dengan wawancara mendalam.
Dikarenakan profesi bimbingan dan konseling berkaitan dengan pendidikan, mahasiswa jurusan ini dapat melakukan praktik magang di PAUD, SD, SMP, atau SMA.
Dengan berkontribusi di instansi pendidikan, harapannya mahasiswa akan belajar berinteraksi dengan peserta didik—walaupun bukan berarti akan langsung melakukan pendampingan.
Melalui kegiatan tersebut, setidaknya mahasiswa bisa mengenal lingkungan pendidikan, sekaligus mengenal kepribadian peserta didik.
Kemudian, mahasiswa juga dapat memanfaatkan momen ini untuk memperluas pengetahuan terkait bidang bimbingan dan konseling, serta memperluas jaringan yang bermanfaat untuk mempermudah karier.