Apakah Anda pernah mendengar istilah gap year atau tahun jeda? Di Indonesia, istilah ini mungkin masih asing atau kurang populer. Namun di sisi lain, bagi sebagian orang, gap year atau yang juga disebut sebagai tahun jeda sudah menjadi pilihan atau bahkan sudah rencana yang dipertimbangkan.
Lalu, apa sebenarnya gap year itu? Apa saja alasan, kelebihan, dan kekurangan dari mengambilnya? Dan apa saja ide-ide aktivitas yang bisa dilakukan selama masa tahun jeda itu? Mari kita jawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan agar Anda dapat memahami lebih lanjut tentang apa itu gap year.
Gap year adalah sebuah periode, biasanya satu tahun ajaran, yang diambil seseorang sebagai jeda antara sekolah dan kuliah atau antara kuliah dan kerja. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini juga dikenal dengan nama tahun jeda, tahun sabatikal, atau tahun persiapan. Umumnya, tujuan dari mengambil gap year adalah untuk melakukan berbagai aktivitas yang dapat membantu pengembangan diri, penemuan minat, atau persiapan karir.
Di Indonesia, gap year masih dianggap sebagai hal yang belum wajar atau jarang dilakukan. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, seperti budaya yang menghargai pendidikan formal, tekanan sosial untuk segera menyelesaikan studi atau bekerja, atau kurangnya informasi dan kesempatan tentang apa itu gap year. Namun, belakangan ini mulai ada perubahan pandangan dan minat terhadap gap year di kalangan pelajar Indonesia karena beberapa alasan, di antaranya keinginan untuk mengeksplorasi diri dan menemukan passion atau hanya ingin rehat dari rutinitas akademis.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada berbagai alasan yang dapat mendorong seseorang untuk mengambil gap year. Berikut adalah beberapa alasan umum yang sering dikemukakan oleh para pelajar yang memilih untuk mengambil gap year.
Salah satu alasan utama mengambil gap year adalah untuk mengeksplorasi diri dan menemukan minat atau passion yang sesuai dengan bakat dan potensi diri. Banyak pelajar yang merasa bingung atau ragu dalam menentukan jurusan kuliah atau karier yang ingin mereka tekuni. Dengan mengambil gap year, mereka dapat mencoba berbagai hal baru yang mungkin belum pernah mereka lakukan sebelumnya, seperti belajar bahasa asing, mengikuti kursus seni, atau bergabung dengan komunitas tertentu. Dengan begitu, mereka dapat mengetahui apa yang benar-benar mereka sukai dan ingin geluti di masa depan.
Alasan lain mengambil gap year adalah untuk bekerja dan mendapatkan pengalaman kerja yang dapat bermanfaat bagi karier di masa depan. Bekerja selama gap year dapat memberikan peluang untuk mempelajari keterampilan kerja yang dibutuhkan di dunia nyata, seperti komunikasi, kerjasama tim, manajemen waktu, atau penyelesaian masalah. Selain itu, bekerja juga dapat memberikan penghasilan tambahan yang dapat digunakan untuk membiayai kuliah atau kebutuhan lainnya. Bekerja selama gap year dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti magang, bekerja paruh waktu, atau berwirausaha.
Alasan lain mengambil gap year adalah untuk istirahat dari rutinitas akademis yang mungkin telah menimbulkan stres atau kelelahan. Setelah menempuh pendidikan formal selama bertahun-tahun, ada kalanya seseorang perlu mengambil waktu untuk merefresh diri dan mengisi ulang energi. Dengan mengambil gap year, seseorang dapat melakukan hal-hal yang menyenangkan dan menenangkan, seperti berolahraga, bermeditasi, membaca buku, atau menonton film. Dengan begitu, seseorang dapat kembali ke jalur pendidikan dengan pikiran yang lebih segar dan motivasi yang lebih tinggi.
Alasan lain mengambil gap year adalah untuk melakukan perjalanan dan mengenal budaya lain yang mungkin belum pernah dilihat atau dialami sebelumnya. Melakukan perjalanan selama gap year dapat memberikan pengalaman yang berharga dan berkesan, seperti melihat pemandangan indah, mencicipi makanan khas, belajar sejarah dan tradisi, atau bertemu dengan orang-orang baru. Dengan melakukan perjalanan, seseorang dapat memperluas wawasan dan pengetahuan tentang dunia, serta mengembangkan sikap toleransi dan empati terhadap perbedaan.
Mengambil gap year tentu saja memiliki beberapa keuntungan atau manfaat yang dapat dirasakan oleh pelajar yang memilihnya. Berikut adalah beberapa kelebihan mengambil gap year.
Salah satu kelebihan mengambil gap year adalah kematangan emosional yang dapat dicapai oleh pelajar. Dengan mengambil gap year, pelajar dapat belajar untuk mandiri, bertanggung jawab, dan mengatasi tantangan yang mungkin dihadapi selama melakukan aktivitas gap year. Pelajar juga dapat belajar untuk mengenal diri sendiri lebih baik, mengevaluasi kekuatan dan kelemahan diri, serta menetapkan tujuan dan prioritas hidup. Dengan demikian, pelajar dapat menjadi lebih dewasa secara emosional dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Kelebihan lain mengambil gap year adalah pengembangan keterampilan kehidupan yang dapat berguna bagi karier dan kehidupan pribadi di masa depan. Dengan mengambil gap year, pelajar dapat mempelajari berbagai keterampilan yang mungkin tidak diajarkan di sekolah atau kuliah, seperti berkomunikasi dengan orang-orang dari latar belakang berbeda, bekerja dalam tim, menyelesaikan masalah secara kreatif, atau mengelola keuangan. Keterampilan-keterampilan ini dapat meningkatkan daya saing dan kesiapan kerja pelajar di pasar kerja yang semakin kompetitif.
Kelebihan lain mengambil gap year adalah kesempatan untuk berfokus pada proyek atau minat pribadi yang mungkin tidak sempat dilakukan selama sekolah atau kuliah. Dengan mengambil gap year, pelajar dapat mengejar passion atau hobi yang disukai, seperti menulis buku, membuat film, membuat musik, atau membuat aplikasi. Pelajar juga dapat mengerjakan proyek sosial atau lingkungan yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti membantu anak-anak yatim piatu, membersihkan sungai, atau menanam pohon. Dengan demikian, pelajar dapat merasakan kepuasan dan kebahagiaan dari melakukan hal-hal yang bermakna bagi diri sendiri dan orang lain.
Meskipun memiliki banyak kelebihan, mengambil gap year juga memiliki beberapa kekurangan atau risiko yang perlu dipertimbangkan oleh pelajar sebelum memutuskan untuk melakukannya. Berikut adalah beberapa kekurangan mengambil gap year.
Salah satu kekurangan mengambil gap year adalah potensi keterlambatan dalam menyelesaikan pendidikan formal. Dengan mengambil gap year, pelajar akan tertinggal satu tahun dari teman-teman seangkatannya yang langsung melanjutkan kuliah atau kerja. Hal ini mungkin dapat menimbulkan rasa cemas, iri, atau minder bagi sebagian pelajar. Selain itu, mengambil gap year juga dapat mempengaruhi kesiapan akademis pelajar, seperti kemampuan belajar, konsentrasi, atau motivasi. Pelajar mungkin akan merasa kesulitan untuk beradaptasi kembali dengan lingkungan dan tuntutan pendidikan setelah gap year.
Kekurangan lain mengambil gap year adalah biaya yang mungkin timbul selama melakukan aktivitas gap year. Meskipun ada beberapa aktivitas yang tidak membutuhkan biaya atau bahkan memberikan penghasilan, seperti magang atau bekerja paruh waktu, ada juga beberapa aktivitas yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, seperti traveling, mengikuti kursus, atau berwirausaha. Biaya ini mungkin tidak dapat ditanggung oleh pelajar sendiri atau orang tua mereka. Oleh karena itu, pelajar perlu mempertimbangkan sumber dan alokasi dana yang tersedia sebelum mengambil gap year.
Kekurangan lain mengambil gap year adalah risiko “keluar jalur” dari tujuan awal yang telah ditetapkan sebelum mengambil gap year. Ada kemungkinan bahwa pelajar akan terlalu terlena atau tergoda dengan aktivitas gap year yang menyenangkan atau menguntungkan, sehingga melupakan atau mengubah tujuan awal mereka untuk melanjutkan pendidikan formal atau karier tertentu. Hal ini mungkin dapat berdampak negatif bagi masa depan pelajar, terutama jika mereka tidak memiliki rencana yang jelas dan realistis setelah gap year.
Setelah mengetahui alasan, kelebihan, dan kekurangan mengambil gap year, mungkin Anda tertarik untuk mencoba hal ini. Namun, Anda mungkin bingung tentang apa saja aktivitas yang bisa dilakukan selama gap year. Berikut adalah beberapa ide-ide aktivitas yang bisa Anda pilih sesuai dengan minat dan tujuan Anda.
Salah satu aktivitas yang populer dan bermanfaat untuk dilakukan selama gap year adalah kerja sukarela (volunteer) di dalam atau luar negeri. Dengan menjadi volunteer, Anda dapat membantu orang-orang yang membutuhkan, seperti anak-anak yatim piatu, korban bencana alam, atau pengungsi. Anda juga dapat belajar tentang budaya, bahasa, dan tradisi dari tempat yang Anda kunjungi. Ada banyak organisasi atau lembaga yang menawarkan program volunteer di berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan, atau hak asasi manusia. Anda dapat mencari informasi tentang program-program tersebut di internet atau media sosial.
Aktivitas lain yang bisa dilakukan selama gap year adalah magang atau bekerja paruh waktu di bidang yang sesuai dengan minat atau jurusan Anda. Dengan magang atau bekerja paruh waktu, Anda dapat mendapatkan pengalaman kerja yang relevan dan berguna bagi karier Anda di masa depan. Anda juga dapat membangun jaringan profesional yang dapat membuka peluang kerja di kemudian hari. Ada banyak perusahaan atau organisasi yang menawarkan kesempatan magang atau pekerjaan paruh waktu di berbagai bidang, seperti media, teknologi, bisnis, atau seni. Anda dapat mencari informasi tentang kesempatan-kesempatan tersebut di internet, media sosial, atau melalui rekomendasi dari teman atau keluarga.
Aktivitas lain yang bisa dilakukan selama gap year adalah mengambil kursus atau pelatihan keterampilan baru yang mungkin belum pernah Anda pelajari sebelumnya. Dengan mengambil kursus atau pelatihan, Anda dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda di bidang tertentu, seperti bahasa asing, seni, komputer, atau olahraga. Anda juga dapat menambah nilai tambah bagi diri Anda sebagai calon mahasiswa atau pekerja. Ada banyak lembaga atau platform yang menawarkan kursus atau pelatihan online maupun offline dengan berbagai pilihan topik, durasi, dan biaya. Anda dapat memilih kursus atau pelatihan yang sesuai dengan minat, tujuan, dan anggaran Anda.
Aktivitas lain yang bisa dilakukan selama gap year adalah menulis atau blogging tentang hal-hal yang Anda sukai atau alami selama gap year. Dengan menulis atau blogging, Anda dapat mengekspresikan diri Anda secara kreatif dan menyampaikan pendapat atau cerita Anda kepada orang lain. Anda juga dapat meningkatkan kemampuan menulis dan berkomunikasi Anda yang penting bagi pendidikan dan karier Anda. Menulis atau blogging dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti membuat buku, artikel, puisi, cerpen, atau blog pribadi. Anda dapat menggunakan media sosial, platform online, atau website pribadi untuk mempublikasikan tulisan-tulisan Anda.
Aktivitas lain yang bisa dilakukan selama gap year adalah traveling ke tempat-tempat yang ingin Anda kunjungi atau belum pernah Anda kunjungi sebelumnya. Dengan traveling, Anda dapat melihat pemandangan indah, mencicipi makanan khas, belajar sejarah dan tradisi, atau bertemu dengan orang-orang baru dari berbagai negara dan budaya. Anda juga dapat memperluas wawasan dan pengetahuan Anda tentang dunia, serta mengembangkan sikap toleransi dan empati terhadap perbedaan. Traveling dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti backpacker, couchsurfing, homestay, atau paket wisata. Anda dapat merencanakan perjalanan Anda sendiri atau bersama teman-teman sesuai dengan tujuan dan anggaran Anda.
Mengambil gap year adalah sebuah pilihan yang mungkin cocok jika Anda yang ingin melakukan hal-hal berbeda sebelum melanjutkan pendidikan formal atau karir. Namun, mengambil gap year juga bukanlah sebuah keputusan yang mudah dan tanpa risiko. Oleh karena itu, rencanakan dan lakukan pertimbangan yang matang sebelum mengambilnya, terutama dari sisi pro dan kontra mengambil gap year. Jika dipilih dan dilakukan dengan benar, gap year dapat memberikan pengalaman dan manfaat yang luar biasa bagi pengembangan diri Anda.