Ketika mengalami kegagalan, kita sering merasa putus asa dan tidak dapat mencapai keberhasilan. Termasuk kegagalan dalam belajar. Situasi ini terjadi ketika seseorang tidak mampu mencapai target pembelajaran, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran dalam waktu yang ditentukan.
Penyebabnya pun beragam. Ada ketidaksukaan terhadap mata kuliah tertentu, belajar hanya untuk nilai akademis, sedang tidak dalam kondisi yang baik untuk belajar, dan menghakimi diri sendiri bukan sosok yang berpotensi.
Sayangnya, faktor-faktor tersebut kerap diabaikan, lantaran terfokus pada hasil–yakni kegagalan. Menyikapi kegagalan pun bukan sesuatu yang mudah, karena orang-orang di sekitar cenderung menginvalidasi emosi dengan mengatakan tidak perlu patah semangat dan tidak bersedih.
Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk menyikapi kegagalan? Berikut enam cara menghadapi kegagalan dalam belajar, yang dapat dipraktikan.
Saat mengalami kegagalan, umumnya seseorang merasakan berbagai emosi. Mulai dari marah, sedih, malu, dan cemas. Perasaan tersebut menimbulkan ketidaknyamanan, membuat seseorang tidak ingin meluapkannya. Bahkan mengesampingkan bahwa perasaan itu ada, dan menganggap dirinya baik-baik saja.
Padahal, menyembunyikan emosi tidak membuat perasaan lega, justru menyakiti diri sendiri. Dalam salah satu artikelnya, Verywell Mind menjelaskan, tak ada salahnya membiarkan diri merasakan emosi ketika mengalami kegagalan.
Emosi tersebut akan membantu Anda menerima keadaan, dan menyadari ada banyak hal yang bisa dilakukan ke depannya. Misalnya belajar lebih giat, atau mencari solusi untuk menjadi lebih baik.
Yang penting, Anda tidak larut dalam kesedihan dan berujung frustasi hingga tidak bisa bangkit kembali.
Salah satu cara yang bisa dilakukan ketika menghadapi kegagalan, adalah mencari coping mechanism. Misalnya menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat, menonton, atau jalan-jalan.
Perlu diingat, setiap orang memiliki coping mechanism berbeda. Jika Anda belum menemukannya, coba lakukan aktivitas menyenangkan dan dapat meningkatkan mood.
Setiap orang memiliki pandangan berbeda, salah satunya tentang kegagalan. Ada yang melihat kegagalan sebagai suatu tantangan, terdorong untuk terus belajar dan mencoba.
Ada juga pandangan irasional, seperti menganggap kegagalan sebagai tolok ukur keberhasilan atau kemampuan. Padahal, kegagalan tidak mendefinisikan diri Anda sebagai individu. Sementara cara pandang seperti itu kerap menghambat seseorang untuk melakukan yang lebih baik.
Maka itu, Anda dapat menghadapi kegagalan dengan menyadari pandangan tentang kegagalan yang kerap keliru maupun irasional.
Tak dimungkiri, kita sering menganggap kegagalan adalah akhir dari segala sesuatu. Cara pandang ini perlu diubah, karena kegagalan artinya Anda memiliki keberanian, mau belajar hal-hal baru, dan berani mengambil risiko. Bahkan, masih ada kesempatan untuk memperbaiki dan memperoleh hasil maksimal.
Setelah berhasil mengendalikan emosi dan cara pandang terhadap kegagalan, langkah selanjutnya adalah introspeksi diri untuk memahami penyebab kegagalan.
Anda dapat mempertanyakan apa yang salah, hingga menyebabkan kegagalan. Misalnya ada distraksi ketika belajar, sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja, usaha yang dilakukan belum cukup maksimal, atau kualitas soal yang diujikan terlalu rumit.
Dari situ, belajar ikhlas dan akui kesalahan. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah memproses penerimaan diri, sehingga akan lebih mudah memperbaiki dan menghindari kesalahan yang sama. Pun akan selalu ada kesempatan untuk kembali mencoba.
Tidak ada waktu yang bisa menentukan, kapan seseorang bisa bangkit dari kegagalan. Hal ini bergantung pada diri sendiri. Setelah merenung, mengintrospeksi diri, dan merasa siap, Anda dapat kembali bangkit dan memperbaiki kesalahan.
Di samping itu, Anda juga bisa belajar dari sudut pandang lain, yang akan membantu menjadi pribadi lebih baik. Misalnya dari dosen atau teman-teman sekelas, yang mengetahui cara belajar dan gol Anda dalam pendidikan.
Melansir Forbes, langkah ini akan membantu untuk kembali bangkit dari kegagalan. Perlahan, Anda akan bisa menerima diri dan kembali mengupayakan keberhasilan.