Belakangan ini, masalah kesehatan mental banyak dibicarakan. Terutama di kalangan Generasi Z, termasuk remaja. Kondisi itu menggambarkan bahwa remaja sadar pentingnya kesehatan mental. Sebab, sering kali gangguan yang dialami memengaruhi perilaku dan produktivitas sehari-hari.
Jika Anda belum familiar, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendefinisikan kesehatan mental merupakan kondisi di mana individu memiliki kesejahteraan, yang tampak dari dirinya mampu menyadari potensinya sendiri. Kemudian memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu berkontribusi pada komunitasnya.
Pada dasarnya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Sayangnya, stigma yang berada di masyarakat membuat kesehatan mental dipandang sebelah mata, atau dikaitkan dengan keimanan seseorang. Hal itu membuat kesehatan mental cenderung diabaikan.
Kenyataannya, kesehatan mental juga menggambarkan kesejahteraan sosial dan emosional. Mereka akan tumbuh dengan sehat, membangun hubungan sosial yang kuat, mampu beradaptasi dengan perubahan dan menghadapi tantangan hidup dengan baik.
Dengan adanya internet dan media sosial, kini remaja dapat mengenal kesehatan mental sejak dini. Mereka pun cenderung memahami berbagai gangguannya, yang kemudian membantu mengidentifikasi kondisi kesehatan mentalnya. Adapun beberapa jenis gangguan kesehatan mental di antaranya adalah depresi, gangguan mood, kecemasan, dan kepribadian.
Namun, sebelum mencapai gangguan tersebut, ada beberapa gejala atau tanda penyakit mental yang mungkin terjadi. Misalnya perubahan perilaku, perubahan mood, kesulitan berkonsentrasi, penurunan berat badan, dan menyakiti diri sendiri. Lalu muncul berbagai masalah kesehatan, dan perasaan yang intens.
Untuk mengetahui lebih lanjut terkait gangguan kesehatan mental yang dialami, sejumlah platform kesehatan menyediakan tes kesehatan mental online—seperti berikut ini:
Ibunda.id memberikan layanan konseling dengan psikolog. Platform ini menjadikan kesehatan mental sebagai gaya hidup, untuk menciptakan generasi yang lebih sehat melalui inovasi dan teknologi. Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan tes kesehatan mental, Anda bisa mengaksesnya di sini.
Satu Persen merupakan startup pendidikan, yang mengajarkan tentang pengetahuan dan kemampuan penting dalam hidup, yang belum diajarkan di sekolah dan masyarakat luas. Sebagai salah satu layanan, Satu Persen memberikan fasilitas tes kesehatan mental di situsnya.
SehatQ menyediakan layanan info kesehatan untuk pencegahan, pengobatan, dan perawatan penyakit; serta fitur tanya dan booking dokter untuk mempermudah akses pasien ke layanan kesehatan.
Salah satu layanan yang diberikan berupa tes kesehatan mental onlineberupa kuesioner, yang bisa diakses di sini. Berdasarkan penjelasan di situsnya, kuesioner tersebut membantu mendeteksi potensi depresi. Penilaian dilakukan berdasarkan gejala selama dua minggu terakhir, seperti sedih, cemas, maupun enggan beraktivitas.
BagiKata merupakan platform yang menyediakan layanan teman cerita atau diskusi mengenai hal-hal yang dialami maupun keseharian. Layanan tersebut diberikan melalui situs, maupun chat di LINE.
Selain itu, BagiKata juga memberikan tes kesehatan mental gratis yang bisa diakses di tautan ini.
Pijar Psikologi hadir sebagai sarana edukasi mengenai isu-isu kesehatan mental dan psikologi yang mudah diakses. Salah satu tujuan platform ini adalah masyarakat tidak lagi takut mencari bantuan psikologis. Jika tertarik mengikuti tes kesehatan di Pijar Psikologi, Anda bisa mengunjungi situs berikut.
Platform ini dipelopori oleh Badan Eksekutif Masyarakat Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Merupakan platform kesehatan mental yang awalnya bertujuan untuk memberikan edukasi, serta meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental di kalangan mahasiswa. Salah satu layanannya ialah tes kesehatan mental online dalam tautan berikut.
Sebelum mengikuti tes kesehatan mental yang ditawarkan layanan di atas, perlu diketahui bahwa hasil tes tidak dijadikan acuan terkait kondisi kesehatan mental, atau self-diagnosis. Hubungi profesional (psikolog dan psikiater), untuk informasi lebih lanjut, maupun jika sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda. Sebab, butuh proses untuk mengetahui kondisi kesehatan mental Anda, yang hanya dapat dilakukan oleh profesional.