Curriculum vitae, atau disebut dengan CV adalah dokumen berisikan daftar riwayat hidup, perjalanan karier, dan informasi pribadi seseorang. Dokumen ini digunakan untuk keperluan akademis maupun melamar kerja, dan merupakan salah satu tolok ukur bagi HRD perusahaan, untuk menilai calon karyawannya.
Ada beberapa hal yang perlu dituliskan dalam CV. Di antaranya adalah latar belakang pendidikan, pengalaman bekerja, dan prestasi. Beberapa hal ini akan membantu pihak perekrut menentukan, apakah rekruter memenuhi kualifikasi calon pekerja yang dicari.
Dari penjelasan di atas, mungkin Anda mempertanyakan perbedaan CV dan resume. Keduanya serupa, tapi CV memiliki informasi lebih lengkap. Pada CV, pengalaman kerja dan riwayat pendidikan dijelaskan secara detail. Sementara resume lebih ringkas, umumnya hanya satu halaman.
Lalu, bagaimana cara membuat cv mahasiswa yang menarik?
Personal branding merupakan cara membangun citra tentang diri Anda. Misalnya orang-orang yang suka traveling, banyak mengunggah foto atau video kegiatan traveling-nya untuk membangun citra seorang traveler.
Sementara dalam CV, personal branding akan membantu perekrut melihat diri Anda lebih spesifik. Contohnya jika ingin bekerja di bidang pendidikan inklusi. Anda dapat menuliskan ketertarikanmu pada bidang tersebut. Kemudian menuliskan aktivitas di kampus maupun luar kampus yang berkaitan dengan pendidikan inklusi, untuk menunjukkan keseriusan Anda.
Ada berbagai lamaran pekerjaan yang dapat Anda lamar, setelah lulus dari perkuliahan. Namun, CV mahasiswa belum tentu cocok untuk pekerjaan tertentu. Dengan kata lain, diperlukan ketelitian dalam membuat CV dan menggambarkan bahwa Anda memenuhi syarat, untuk pekerjaan yang akan dilamar.
Jika Anda ingin melamar pekerjaan di bidang pemasaran, misalnya. Pastikan CV yang digunakan berbeda, dengan CV untuk melamar di bidang bimbingan dan konseling.
Tips menulis CV menarik lainnya adalah, menulis pengalaman dan kemampuan yang relevan. Melanjutkan poin sebelumnya, apabila Anda mendaftar untuk posisi shadow teacher—atau guru bayangan, pastikan pengalaman yang ditulis berkaitan dengan bidang pendidikan atau pendidikan inklusi. Baik itu mengikuti organisasi, magang, atau lomba di bidang yang sesuai dengan pekerjaan yang dilamar.
Kemudian, deskripsikan pengalaman tersebut; apa saja yang dilakukan dan yang dipelajari selama berorganisasi, atau mengikuti kerja magang. Pengalaman ini dapat menjadi nilai plus, karena HRD akan lebih menilai Anda jika memiliki pengalaman sebelumnya.
Meskipun belum memiliki pengalaman yang spesifik berkaitan dengan posisi yang dilamar, pengalaman organisasi membuat Anda belajar bagaimana bekerja dalam tim dengan berbagai macam karakter orang.
Hindari menulis tanggung jawab pencapaian pada pengalaman sebelumnya, dalam kalimat “bertanggung jawab untuk”. Kalimat tersebut hanya menyatakan deskripsi pekerjaan, tanpa menjelaskan bagaimana performa Anda ketika berada di posisi tersebut.
Jika memungkinkan, masukan angka pada deskripsi tanggung jawab. Misalnya “berhasil meningkatkan jumlah followers dari 120 ribu menjadi 250 ribu dalam waktu setahun”. Dengan demikian, perekrut memiliki gambaran akan pencapaian Anda sebelumnya.
Walaupun ada banyak kemampuan, prestasi, dan pengalaman, pastikan CV ditulis dengan ringkas. Sebab, biasanya tim rekruter tidak memiliki banyak waktu untuk membaca satu CV.
Buatlah CV maksimal dua halaman. Kuncinya terletak pada menuliskan prestasi, pengalaman, dan kemampuan yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilamar. Dengan demikian, kemungkinan rekruter membaca CV Anda akan lebih besar, dan dilirik oleh perusahaan yang diinginkan.
Setelah selesai menulis CV, pastikan tidak ada typo dalam penulisannya. Sebab, perekrut akan menganggap Anda minim perhatian terhadap detail, hingga memengaruhi penilaian. Maka itu, pastikan untuk membaca dan mengecek ulang sebelum mengirimkan ke perusahaan.